PERSIAPAN MENGHADAPI RAMADHAN
Rhamadhan telah
diambang pintu, tanpa kita rasakan waktu bergulir begitu cepat,kita telah
berada dibulan Sya'ban, bulan yang menjadi bulan ibadah istimewa untuk
Rasulullah selain bulan Ramadan, Usamah bin Zaid berkata kepada Rasulullah SAW
" Ya Rasulullah saya tidak pernah melihatmu berpuasa dalam satu bulan dari
bulan-bulan yang ada seperti puasamu dibulan Sya'ban? Rasul Bersabda "
itulah bulan yang manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadan.
Dan merupakan bulan
yang didalamnya diangkat semua amal kepada Rabul alamin. Dan saya suka diangkat
amalan sedangkan saya dalam keadaan berpuasa". (HR. Imam Nasai). apa yang
harus kita persiapkan dalam rangka menyongsong kedatangan tamu agung ini ?.
Ada beberapa hal yang harus kita persiapkan agar
kita mampu untuk mengisi bulan yang penuh berkah ini dengan kegiatan yang dapat
menambah bobot umur kita ketika kita menghadap Allah SWT.
- BULAN RAMADHAN
Bulan Ramadhan yang insya Allah sebentar lagi
akan kita masuki, adalah bulan yang sangat mulia, bulan tarbiyah untuk mencapai
derajat yang paling tinggi, paling mulia: derajat taqwa. Hai orang-orang yang
beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu, agar kamu bertaqwa. (QS Al Baqarah: 183). Sesungguhnya orang yang
paling mulia diantara kamu adalah yang paling bertaqwa. (QS Al Hujurat: 13).
Predikat taqwa ini
tidak mudah untuk diperoleh. Ia baru akan diperoleh manakala seseorang
melakukan persiapan yang cukup, dan mengisi bulan Ramadhan itu dengan berbagai
kegiatan yang baik dan mensikapinya dengan benar.
Kenapa kita melakukan
persiapan ini ?
Setiap Waktu-waktu
yang kita lewati masing-masing mempunyai kelebihan dan keutamaan yang berbeda,
maka kita harus bisa memperlakukannya secara proposional dan cerdas. Termasuk
dalam menyiapkan kedatangan bulan suci Ramadan yang banyak mempunyai keutamaan.
Kerana didalam Ramadan adalah bulan diwajibkannya puasa, dianjurkan
memperbanyak amalan sunnah, dianjurkannya memperbanyak memberikan santunan,
serta memperbanyak membaca Al-Quran. Disamping itu bulan Ramadan adalah bulan
pengendalian diri dari syahwat perut, dari hawa nafsu serta pengendalian
anggota tubuh dari hal-hal yang dapat mengurangi nilai puasa.
- Persiapan peribadi
Secara pribadi kita harus mempersiapkan kedatangan bulan ini secara optimal, karena persiapan ini akan mempengaruhi baik tidaknya kita mengisi amaliah ramadhan. Diantara persiapan pribadi yang harus kita lakukan adalah sbb:
- Persiapan Secara Ruhi.
Ini adalah persiapan yang paling utama karena kekuatan ruh inilah yang akan menjadi motor penggerak segala bentuk ibadah kita sebelum, ketika dan pasca ramadhan. Maka itu apabila kita membaca sirah Rasul SAW, betapa persiapan beliau dari sisi ini sangat luar biasa, yaitu dengan melaksanakan puasa sya'ban.
Hal tersebut beliau lakukan dalam rangka
mempersiapkan dan menyongsong kedatangan bulan Ramadhan. Disamping itu kita
dianjurkan untuk banyak istighfar dan memohon serta memberi maaf agar
kedatangan bulan suci kita sambut dengan hati bersih dari segala bentuk dosa
dan perselisihan, rasa dengki dan penyakit-penyakit hati yang lainnya.
Dan hal lain yang harus dilakukan dalam
persiapan ruhi adalah banyak berdoa kepada Allah agar DIA menyampaikan kita
kepada bulan Ramadhan. Ma'la ibn Fadl berkata "Para
salafus shaleh berdoa selama 6 bulan agar mereka disampaikan hingga bulan
ramadhan dan kemudian berdoa(pasca Ramadhan-pent) selama 6 bulan agar ibadah
mereka diterima".
Yahya Ibn Katsir berkata " diantara doa
yang dibaca oleh para salaf adalah Ya Allah selamatkan aku hingga bulan
ramadhan dan karuniakan aku ramadhan dan terimalah ibadah-ibadahku pada bulan
ramadhan"
- Persiapan Secara Fikri.
Ramadhan adalah bulan didalamnya diwajibkan bagi kita untuk beribadah puasa yang mana dalam setiap ibadah kita harus mengerti ilmunya agar ibadah yang kita lakukan dapat sesuai dengan aturan yang telah ditentukan oleh Allah dan dicontohkan oleh Rasul-NYA. Maka persiapan ini pun tidak kalah pentingnya, untuk itu kita harus kembali membaca dan menelaah buku-buku yang berbicara tentang puasa agar kita dapat mengetahui syarat dan rukun puasa serta hal-hal yang dapat membatalkan serta menghilang nilai puasa.
Disamping itu dengan cara mengirim ucapan
"Tahniah"(Selamat) kepada saudara atau teman dalam rangka memberikan
image dan kabar gembira dengan akan datangnya bulan yang mulia ini. Hal
tersebut telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, sebg mana dalam sebuah hadits
Rasulullah SAW bersabd " telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan
yang penuh berkah yang telah didalamnya diwajibkan bagi kalian berpuasa, disitu
Allah membuka pintu-pintu syurga dan menutup pintu-pintu neraka serta para
syaitan diikat, didalamnya ada sebuah malam yan lebih mulia dari seribu malam
barang siapa yang diharam/dihalangi untuk mendapatkan kebaikan malam itu
sesungguhnya ia telah diharamkan dari segala kebaikan" (HR.Nasai dan
Baihaqi ). Imam Ibnu Rajab Al-Hambali ketika mengomentari hadits ini berkata
" Hadits ini merupakan landasan agar kaum muslimin saling memberikan
selamat dengan datangnya bulan Ramadhan".
- Persiapan Secara Jasadi.
Badan kita adalah salah satu komponen yang penting yang juga harus kita persiapkan dalam menyongsong bulan ramadhan, karena tanpa badan yang sehat kita tidak akan mampu melaksanakan kegiatan termasuk dalam masalah ibadah puasa, dalam hal ini Rasul SAW bersabda " Seorang mu'min yang kuat lebih baik dan lebih dicintai dari mu'min dhaif dan didalam kedua ada kebaikan".
Dari hadits ini rasul mendorong kita untuk
menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh karena ini sangat dicintai oelh Allah,
sebab ini merupakan salah satu modal penting dalam melaksanakan segala perintah
Allah dan Rasul-NYA. Maka cara yang paling tepat adalah dengan cara mengadakan
latihan puasa sunnah menjelang datangnya bulan ramadhan, sebagaimana yang telah
dicontohkan oleh Rasul SAW.
- Persiapan secara Akhlaqi.
Imam Ghazali dalam bukunya Ihya - Ulumuddin berkata "Ketahuilah bahwa puasa terbag dalam 3 tingkatan, Puasa umum, puasa khusus, dan puasa khususil khusus" (Ihya-jld 1/277). Imam Ibnu Rajab Al-Hambali berkata " Tingkatan kedua orang puasa adalah yang puasa di Dunia ini karena karena Allah, maka ia menjaga kepala dan apa yang dibawahnya, menjaga perut dan apa yang di sekelilingnya dan mengingat mati serta pasca kematian, orientasi hidupnya akherat maka hari Iednya adalah hari bertemu dengan Rabnya dan hari kebahagiannya adalah hari ketika ia melihat Rabnya".
Dari perkataan dua ulama ini menunjukan bahwa
ada diantara orang yang berpuasa hanya mendapatkan keletihan tanpa ada
keistemewaan yang ia dapatkan dan ada juga jenis orang yang berpuasa dan
mendapatkan keistimewaan yaitu orang yang dapat mempersiapkan diri dari sisi
ahklaq, karena tanpa persiapan sisi ini puasa hanya akan menahan lapar dan haus
saja tanpa mampu menjaga akhlaq sehingga puasa kita menjadi nihil dari sisi
pahala.
Hal itu sebagaimana yang dikatakan oleh
Raulullah SAW " "Berapa banyak orang yangg puasa namun mereka tdk
mendapatkan dari puasa mereka kecuali lapar dan haus" (HR.Thabrani, Ahmad
dan Baihaqi). Diantara akhlaq atau sikap yang harus dijaga dari saat ini sbb:
§
Menjaga penglihatan dan menghindarinya dari obyek yang tdk baik.
Rasulullah SAW bersabda " Penglihatan adalah panah dari panah beracun
iblis" (HR?????.). Nabi Isa as berkata" penglihatan akan menimbulkan
di dalam hati syahwat dan cukuplah itu sebagai sebuah kesalahan"
§
Menjaga lisan dari perkataan yang bathil dan tdk bermanfaat.
Rasulullah SAW bersabda " Apabila kalian sedang berpuasa janganlah berkata
dengan perkataan kotor (keji) dan janganlah melakukan perbuatan bodoh
(berteriak,mencela) apabila ada orang yang menghina katakan kepadanya bahwa
saya sedang puasa" (HR.Muttafaq 'alaihi). Maka ketika mampu menjaga lisan
maka insya Allah kita akan terhindar dari puasa yang sia-sia namun ketika kita
tidak mampu untuk itu maka puasa kita akan sia-sia, sebagaimana yang disinyalir
oleh Rasulullah SAW "Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dan
perbuatan bohong maka Allah tidak menperdulikan ibadah puasanya" (HR. Ibnu
Majah).
§
Menjaga pendengaran dari hal-hal yang bathil.
§
Tidak memperbanyak mengkonsumsi makanan ketika berbuka.
Memperbanyak makanan ketika berbuka adalah hal yang kurang baik karena akan
menyebabkan.
* bersambung..............
Tiada ulasan:
Catat Ulasan