- Persiapan Secara Materi
Dari Abi Hurairah ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda "Rasulullah SAW bersumpah tidak ada bulan yang paling baik bagi orang beriman kecuali bulan Ramadhan, dan tidak ada bulan yang paling buruk bagi orang munafik kecuali bulan Ramadhan, dikarenakan pada bulan itu orang beriman telah menyiapkan diri untuk berkonsentrasi dalam beribadah dan sebaliknya orang munafik sudah bersiap diri untuk menggoda dan melalaikan orang beriman dari beribadah" (HR.Imam Ahmad).
Sabda Rasul SAW yang berbunyi "
dikarenakan orang beriman telah menyiapkan diri untk berkonsentrasi dalam
beribadah" diterangkan oleh para ulama sbb " Hal itu dikarenakan
orang beriman telah menyiapkan diri dari sisi materi untuk memberikan nafkah
kepada keluarganya karena mereka ingin konsentrasi beribadah, sebab
memperbanyak Qiyam lail menyebakan mereka harus banyak tidur diwaktu siang dan
memperbanyak I'tikaf menyebabkan mereka tidak bisa untuk beraktifitas diluar
masjid, hal ini semua menyebabkan mereka tidak bisa untuk melakukan aktifitas
mencari ma'isyah, maka itu mereka mempersiapkan diri jauh-jauh hari sebelum
datang bulan Ramadhan agar mereka dapat konsern dalam beribadah serta
mendapatkan keutamaan bulan yang mulia ini".
Disamping hal tersebut diatas persiapan dari
sisi materi penting juga kita laksanakan agar kita dapat mencontoh Rasulullah
dari kedermawanan yang beliau contohkan ketika datang bulan Ramadhan
sebagaimana yang riwayatkan dari banyak hadits. Dari kitab Shahihain Ibnu
'Abbas ra berkata " Rasulullah adalah manusia yang paling dermawan, dan
beliau semakin dermawan pada bulan Ramadan ketika berjumpa dengan Jibril untuk
bertadarus Al-Quran, kedermawanan Rasulullah ketika itu bagaikan angin yang
berhembus, " dari Riwayat Imam Ahmad disebutkan " Ia tdak diminta
sesuatu kecuali diberinya". Maka tanpa persiapan dari sisi materi kita tdk
akan mampu mencontoh dan mengikuti kedermawanan Rasulullah SAW.
- Persiapan dari sisi lingkungan.
Lingkungan adalah faktor yang tidak dapat kita abaikan dalam menyiapkan diri menyambut kedatangan bulan suci Ramadan, sebab lingkungan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung proses pelaksanaan ibadah dibulan Ramadan.
I.
Rumah.
Rumah adalah lingkungan yang paling utama dalam kehidupan seorang manusia, karena disitulah sebagian besar kehidupannya ia habiskan. Rumah merupakan nikmat yang harus disyukuri maka ketika Allah SWT mengazab orang yahudi bani Nadzhir mereka di azdab dengan mengeluarkan mereka dari rumah-rumah mereka (QS.59:2).
Maka kita sebagai seorang muslim harus
mengkondisikan tempat tinggal kita agar dapat menunjang kekhusuan amaliah
ibadah kita selama bulan Ramadan. Diantara hal yang paling harus kita
perhatikan dalam mengkondisikan rumah adalah masalah Media, terutama TV karena
media ini adalah media yang sangat tinggi pengaruhnya dalam mengganggu
kekhusuaan ibadah kita. Maka kita harus bisa meminimalisir dalam menggunakan
media ini.
II.
Tetangga.
Disamping rumah yang harus kita kondisikan juga para tetangga, yaitu dengan cara memberikan keterangan dan anjuran untuk menyiapkan kedatangan bulan Ramadan, dalam hal ini dapat kita lakukan dengan berkoordinasi dengan para tokoh apakah Pa' RT / RW dan juga para kyai yang ada dilingkungan sekitar kita.
III.
Tempat Ibadah (Masjid/Mushalla).
Tempat ibadah juga harus kita siapkan dalam menyambut bulan suci Ramadan, dengan 2 cara, pertama secara material yaitu dengan mengadakan pembersihan umum dan perbaikan. Kedua secara Immaterial yaitu dengan mengadakan acara Tau'iyah (Penyuluhan) tentang puasa dan pentingnya mengisi ramadan dg amalaiah secara optimal.
IV.
Tempat Kerja dan Pasar.
Biasanya Sebelum memasuki syahrul awakhir kita masih tetap mengadakan kegiatan dan aktifitas di kantor atau tempat-tempat kerja kita, maka kita juga harus mengadakan persiapan dengan melakukan penyadaran yang menyeluruh apakah dengan mengadakan pemasangan famplet, pengajian atau dengan mengirim email keteman-teman yang sekantor ttg Ramadan dan amaliah ibadah Ramadan.
Bacalah (doa
berikut ini) setelah mengerjakan shalat wajib.
يَا عَلِيُّ يَا
عَظِيْمُ يَا غَفُوْرُ يَا رَحِيْمُ، أَنْتَ الرَّبُّ الْعَظِيمُ الَّذِيْ لَيْسَ
كَمِثْلِهِ شَيْئٌ، وَ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ، وَ هَذَا شَهْرٌ عَظَّمْتَهُ
وَ كَرَّمْتَهُ وَ شَرَّفْتَهُ وَ فَضَّلْتَهُ عَلَى الشُّهُوْرِ وَ هُوَ الشَّهْرُ
الَّذِيْ فَرَضْتَ صِيَامَهُ عَلَيَّ، وَ هُوَ شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْ
أَنْزَلْتَ فِيْهِ الْقُرْآنَ هُدًى لِلنَّاسِ وَ بَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَ
الْفُرْقَانِ وَ جَعَلْتَ فِيْهِ لَيْلَةَ الْقَدْرِ وَ جَعَلْتَهَا خَيْرًا مِنْ
أَلْفِ شَهْرٍ، فَيَا ذَا الْمَنِّ وَ لاَ يُمَنُّ عَلَيْكَ مُنَّ عَلَيَّ
بِفَكَاكِ رَقَبَتِيْ مِنَ النَّارِ فِيْمَنْ تَمُنُّ عَلَيْهِ، وَ أَدْخِلْنِي
الْجَنَّةَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Wahai Yang
Maha Tinggi, wahai Yang Maha Agung, wahai Yang Maha Pengampun, wahai Yang Maha
Pengasih, Engkaulah Tuhan Yang Maha Agung yang tak ada sesuatu pun yang
menyerupai-Nya, dan Ia Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Ini adalah sebuah
bulan yang telah Kau agungkan, muliakan, dan utamakan atas bulan-bulan yang
lain. Ia adalah bulan yang telah Kau wajibkan bagiku berpuasa di dalamnya. Ia
adalah bulan Ramadhan yang telah Kau turunkan Al-Qur’an di dalamnya sebagai
petunjuk bagi umat manusia dan penjelas bagi petunjuk dan jalan pemisah (hak
dan batil) dan di dalamnya Kau tentukan malam Lailatul Qadr serta menjadikannya
lebih baik dari seribu bulan. Maka, wahai Pemilik anugrah yang Engkau yang tak
pernah diberi anugrah, anugrahkanlah padaku kebebasanku dari api neraka di
antara orang-orang yang Kau curahkan anugrah pada mereka dan masukkanlah aku ke
surga demi rahmat-Mu, wahai Yang Lebih Pengasih dari para pengasih.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan