Rabu, 12 Mei 2010

HIKMAH JUDI DI HARAMKAN



GILA JUDI- M.DAUD KILAU

Banyak orang gila judi


banyak orang gila judi

hai judi merosak diri

merosak diri

banyak yang setengah mati

akibat judi



Kalau sedang main pakau

banyak orang naik angau

mereka selalu risau

selalu risau

sama-sama jadi sasau

hai jadi sasau



Satu ringgit

dua ringgit

tiga ringgit

empat ringgit

limaaaaaaa ringgit



Satu ringgit

dua ringgit

tiga ringgit

empat ringgit

lima ringgit

haaaaaangusssss....



Kalau sudah gila judi

kalau sudah gila judi

dia lupa anak isteri

hai anak isteri

dia lupa anak isteri

hai anak isteri



Kalau kecanduan judi

kalau kecanduan judi

akhirnya setengah mati

setengah mati

akibat judi



Tolak habuk

jalan kaki

gigit jari

kalah judi..


Pernah berlaku untuk mendapatkan mimpi nombor ekor kena pegang khinzir. Taik judi sanggup melakukan apa sahaja walau melanggar akidah


       Bermain judi adalah antara perbuatan yang dipandang hina dan dikeji oleh Islam. Perbuatan tersebut diharamkan oleh Islam kerana ia adalah daripada perbuatan syaitan boleh mendatangkan kesan yang buruk kepada diri individu, keluarga, bangsa dan negara. Judi boleh mencetuskan ketegangan, pergaduhan, sikap bermusuh antara satu sama laindan seterusnya lali serta mengabaikan segala perintah-perintah Allah SWT.

Manusia tidak mahu menghiraukan larangan Allah SWT padahal larangan itu sebenarnya adalah untuk kebaikan diri mereka sendiri. Tidak peduli akan kerugian yang di alami dan bahaya yang ditimbulkan kesan aktiviti perjudian. Berikut adalah kesan hikmah judi itu diharamkan oleh Allah SWT. Walaupun sedikit mudah-mudahan akan membuka minda kita agar menyeru kepada diri sendiri, kawan-kawan dan masyarakat agar mengelakkan JUDI.


Faktor Terbesar Kepada Masalah Stres Dan Ketegangan.




Seluruh ilmuwan dan psikologi sepakat bahwa ketegangan mental merupakan faktor utama berbagai penyakit, seperti kurangnya beragam vitamin, luka lambung (magh), gila, penyakit-penyakit ringan saraf dan mental, dan lain sebagainya. Penyakit-penyakit tersebut dalam banyak keadaan adalah disebabkan oleh ketegangan. Dan judi merupakan faktor utama yang dikenal pasti penyebab kepada ketegangan dalam diri seseorang, sehingga salah seorang ilmuwan berbangsa Amerika menegaskan, “Pada setiap tahun, di negara ini terdapat dua ribu orang yang meninggal dunia hanya karena ketegangan yang ditimbulkan oleh judi, karena dalam keadaan yang sedang saja, jantung seorang pokker (pejudi) akan berdetak lebih dari seratus kali dalam satu menit. Judi kadang-kadang menimbulkan serangan jantung dan stroke pula, dan yang pasti, ia akan menyebabkan penuaan diri.”


Judi menyebabkan masalah jiwa yang teruk.

Selain itu, berdasarkan pendapat para ilmuwan, seseorang yang sibuk dengan bermain judi, bukan saja jiwanya yang menjadi kejang, bahkan seluruh sistem tubuhnya berada dalam satu keadaan yang luar biasa. Detakan jantungnya akan bertambah kencang, bahan-bahan gula yang terdapat di dalam darahnya hilang, kelenjar sekresi dalam akan mengalami kekacauan, wajah menjadi pucat, dan tidak mempunyai selera makan. Setelah permainan judi selesai, hal itu akan dilanjutkan dengan sebuah perang urat saraf yang selanjutnya akan mengantarkannya ke tempat tidur dalam keadaan kritis. Biasanya untuk meredakan ketegangan saraf dan mendapatkan ketenangan badan, ia bergantung pada alkohol, dadah dan obat-obatan yang membahayakan. Dalam kondisi ini, bahaya-bahaya semacam ini harus ditambahkan pula sebagai bahaya langsung yang ditimbulkan dari permainan judi.

Otak tidak dapat berfikir dengan waras. Akhirnya menjadi masalah mental.


Dari pendapat para ilmuwan yang lain, kita temukan bahwa “Pemain judi sebenarnya adalah orang sakit yang senantiasa memerlukan pengawasan mental. Yang harus diusahakan adalah memberikan pemahaman kepadanya bahawa kekosongan mentallah yang telah mendorongnya ke arah perilaku busuk ini, supaya ia berminat untuk melakukan penyembuhan terhadap dirinya.”




Hubungan Judi dan Tindak Jenayah


Salah satu data statistik dari yayasan terbesar di dunia membuktikan bahawa 30 % dari tindakan kejahatan atau jenayah berkaitan langsung dengan judi, dan ia merupakan faktor pemicu terjadinya  70 % kejahatan yang lain. Selain itu berjudi juga boleh memporak-perandakan kebahagian rumahtangga lantas menimbulkan suasana yang tegang di dalam sesebuah masyarakat:
http://berita-harian-online.com/disimbah-asid-kerana-nafsu-suami/comment-page-1/

Jenayah berleluasa akibat nafsu berjudi yang teruk



Kerugian Ekonomi Penjudi (Masalah Kewangan)


Di sepanjang tahun, jutaan dan bahkan berjuta kekayaan masyarakat dunia habis dalam permainan judi. Di samping itu, berjam-jam tenaga manusia di dalam permainan ini musnah begitu saja. Bahkan pada jam-jam yang lain, semangat untuk melakukan kerja rutin akan menjadi hilang. Misalnya, dalam sebuah laporan dikatakan bahwa di kota Mounte Carlo sebagai salah satu pusat perjudian terkenal dunia, terdapat seorang pemain judi yang telah menghabiskan wang sebanyak lebih kurang RM 40 ribu dalam permainan judinya hanya dalam waktu 19 jam. Dan ketika pintu gedung perjudian ditutup, ia kemudiannya menuju ke hutan untuk menghancurkan otaknya dengan sebuah senapang dan mengakhiri hidupnya dengan cara yang mengerikan ini. Laporan itu menambahkan bahwa hutan-hutan di Mounte Carlo telah berkali-kali menyaksikan peristiwa bunuh diri yang dilakukan oleh penjudi-penjudi. Dahsyat bukan!


Sebenarnya duit itu tidak dapat dipegang. Hanya berlegegar-legar di depan mata sahaja.


Bahaya Sosial Judi

Sesama ahli keluarga, kawan-kawan atau lain-lain tetap dikira sebagai judi yang diharamkan oleh Allah SWT


Terkadang, banyak para penjudi lantaran menang dalam permainan dan dalam satu jam mungkin boleh mengaut ribuan dan jutaan ringgit, mereka tidak bersedia lagi untuk menyalurkan modalnya ke berbagai pekerjaan yang bermanafaat atau perekonomian. Akhirnya, produksi dan perekonomian akan tetap pincang sebagaimana awalnya. Jika diamati lebih cermat lagi, akan tampak bahwa semua pemain judi dan keluarga mereka menjadi beban bagi masyarakat. Apa yang diharapkan ialah memberikan manfaat kepada masyarakat, rupanya mereka menyumbangkan manfaat jerih payah masyarakat. Terkadang juga, kalah dalam perjudian menyebabkan mereka terpaksa mencuri, meragut, menipu dan berhutang untuk menebus kekalahannya tersebut.

Dengan along, ceti, bank, kawan-kawan, keluarga dan lain-lain. Kaki judi sanggup untuk berlutut demi mendapatkan wang


Ringkasnya, bahaya yang ditimbulkan oleh judi telah mencapai batas yang bahkan sebagian dari negara-negara barat telah memutuskan pelarangan judi ini, meskipun pada praktiknya mereka tetap melakukan dan menyebarluaskan permainan tersebut. Misal, British telah menetapkan pelarangan judi pada tahun 1753, Amerika pada tahun 1855, Rusia pada tahun 1854, dan Jerman pada tahun 1873.



Di akhir pembahasan ini, menarik kiranya apabila kita melihat sedikit data kajian sebahagian peneliti yang menemukan bahwa 90 %  kes rompakan,  10 % kebejatan moral yang lain, 4 % pertikaian dan kerusuhan, 15 %  penyelewengan seksual, 30 %  perceraian, dan 5 % bunuh diri merupakan musibah dan gejala buruk perjudian.




Apabila kita merumuskan definisi global mengenai judi, kita harus katakan bahwa judi adalah mengorbankan harta dan harga diri untuk mendapatkan harta orang lain dengan penipuan, kelicikan, kebohongan dan kadangkala sekedar kesenangan tanpa tujuan apapun.





Rujukan :
1- Buku Ayat-ayat Larangan JAKIM
2-Blog Bentara Budaya Hujjatiyah

Tiada ulasan:

Catat Ulasan