Sabtu, 28 Ogos 2010

RAMADHAN BULAN TARBIYAH

DR YUSUF QHORDAWI DALAM KITABNYA AL IBADAH FIL ISLAM MENGUNGKAPKAN 5 RAHSIA PUASA :-


1. MENGUATKAN JIWA (BERUSAHA MENGUASAI DAN MEMERANGI HAWA NAFSU)
2. MENDIDIK KEINGINAN KE ARAH KEBAIKAN-KEKUATAN ROHANI
3. MENYIHATKAN BADAN, PENGARUH POSITIF-KESEHATAN JASMANI
4. MENGENAL NILAI KENIKMATAN DAN BERSYUKUR
5. MENGINGATI DAN MERASAKAN PENDERITAAN ORANG LAIN. E.G LAPAR DAN DAHAGA YANG HINGGA BEBERAPA JAM TETAPI PENDERITAAN ORANG LAIN ENTAH BILA AKAN BERAKHIR.

Jumaat, 27 Ogos 2010

SALAM NUZUL AL QURAN

Ibarat cahaya yang menyuluh bumi


Sejarah bermula dari Gunung Cahaya (Jabal Nur)


Gua yang menjadi saksi wahyu pertama


Cahaya kebenaran dan petunjuk merentasi padang pasir dan seluruh pelusuk dunia, demi Maha Pemurah Allah SWT kepada hambanya


Kitab petunjuk yang merubah manusia dan dunia



WAHYU PERTAMA



Terbuka Luas Kubah Langit

Tujuh Belas Ramadhan Al-Mubarak

Terpancar Sinar Cahaya Putih

Menggetarkan Abid Yang Beruzlah



Bagaikan Petir Menyambar Gua Hira'

Jibril Menghulurkan Watiqah Dari Yang Haq

Lembar Al-Quran Pun Bermula Yang Pertama



Dan Bermulalah Kehidupan Rasulullah

Menyampai Amanah

Dari Tuhan Yang Memerintah Cakerawala

Ditaat Disembah



Dan Bersaksilah Pada Dua Kalimah

Nan Tergantung Di Kemuncak 'Arasy'

Bacalah Dengan Nama Tuhanmu Yang Menciptakan

Yang Menciptakan Manusia Dari Segumpal Darah



Bacalah Dengan Nama Tuhanmu Yang Pemurah

Yang Mengajar Insan Dengan Kalam

Terbuka Luas Kubah Langit

Detik Gemilang Wahyu Pertama
 
* Kumpulan Nasyid Nowseeheart

Bacaan Kitab At Tibyan


Bacaan Kitab At-Tibyan
Karangan Al Imam Al Hafidh Shaikhul Islam
Muhyuddin Abu Zakaria Yahya bin Syarf
Al Nawawiy Al Dimasyqiy al Syafeiy

Tarikh: 27 & 28 Ogos 2010 (Jumaat dan Sabtu)

Bersamaan 17 & 18 Ramadhan 1431 H

Tempat: Dewan Solat Masjid Negeri Pulau Pinang

Penyampai: Ustaz Rosli Bin Othman

Ahli Jawatankuasa Fatwa Negeri Pulau Pinang

Tuan Haji Rosli b Othman al Bafasi, membacakan kitab At Tibyan
 
Allah Azza wa jalla telah meletakkan kemuliaan umat Islam pada al Quran yang mengandungi perkhabaran umta terdahulu dan yang akan datang. Al Quran memberi penyelesaian terhadap segala masalah antara mereka.
Al Quran adalah pemisah di antara yang hak dan yang batil. Tidaklah ada seorang pun yang bersikap sombong meninggalkannya kecuali Allah SWT akan menghinakannya.
 
Barangsiapa mencari petunjuk selain al Quran, maka Allah SWT akan menyesatkannya. Ia adalah tali Allah yang teguh dan zikir yang bijaksana serta jalan yang lurus.

Imam Besar Masjid Negeri Pulau Pinang, Tn Hj Yusuff b Ahmad menjadi pengerusi majlis pada hari ini.
 
Al-Quran tidak akan menjadi usang sekalipun diulang-ulang, keajaibannya tidak pernah kering sekalipun dikaji cedok setiap saat. Barangsiapa yang berkata berdasarkan Al Quran, maka dia berkata benar. Barangsiapa mengamalkannya, maka dia pasti akan mendapatkan pahala yang berganda dan tidak disangka-sangka.
 
Barangsiapa yang berhukum denganya, maka dia telah berlaku adil dan barangsiapa menyeru kepadanya, maka dia akan diberi petunjuk menuju jalan yang lurus.
Peserta lelaki yang memenuhi dewan solat bersedia untuk bertalaqqi

Majlis dimulakan dengan bacaan al Quran oleh Ustaz Hanif secara rawi
 
Allah SWT telah menurunkan dalam al Quran sebagai nasihat dan pengajaran, adab dan hukum serta sejarah tentang orang terdahulu danyang terkemudian. Disamping itu, Allah SWT juga memerintahkan kita untuk memerhatikan, merenung dan mengamalkan adab-adab yang terkandung didalamnya.

Para ulama telah mempersembahkan pelbagai kitab mengenai perkara ini dan membahaskannya secara mendalam. Imam An-Nawawi rh, telah mengumpulkan serta meringkaskan adab-adab tersebut ke dalam kitab ini. Kandungan kitab ini meliputi adab-adab membaca, belajar al Quran, sifat-sifat penghafaz, keterangan keutamaan membacanya, adab-adab bagi murid dan gurunya, panduan mengamalkan dan melaksanakan tuntutan dan hukumnya supaya para penuntut al Quran mendapat manfaat yang banyak. Semoga Allah SWT membalasnya dengan kebaikan atas jasanya kepada seluruh kaum muslimin. Mudah-mudahan Allah SWT memasukkannya dan kita ke dalam golongan ahli al Quran dan yang mendapat keistimewaan dariNya

Kitab ini telah diterjemahkan atas nama Ikatan Penuntut Ilmu Islam Pulau Pinang
 
Itulah antara kata-kata aluan oleh yang berbahagia Ustaz Rosli bersempena sambutan Nuzul al Quran dalam Bulan Quran di Masjid Negeri Pulau Pinang. 
Peserta wanita merupakan teramai hari ini

Berkat hari Nuzul al Quran. Peserta wanita melimpah ke luar dean solat.

Khamis, 26 Ogos 2010

ZAKAT-SATU KEFARDHUAN UMMAH



“Zakat is for the poor and the needy and those who are employed to administer and collect it, and for those whose hearts are to be won over, and for the freeing of human beings from bondage, and for those who are overburdened with debts and for every struggle in God’s cause, and for the wayfarers: this is a duty ordained by God, and God is the All-Knowing, the Wise.”
(Qur’an 9:60)

“Artinya : Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya,


untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang

diwajibkan Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana” [At-Taubah : 60]




1] Orang-orang Fakir.


Orang fakir ialah orang yang tidak mempunyai harta untuk memenuhi keperluannya dan keperluan orang-orang yang ia tanggung. Keperluan itu berupa makanan, atau minuman, atau pakaian, atau tempat tinggal, walaupun ia mempunyai harta se-nishab.



[2] Orang Miskin.

Bisa jadi orang miskin itu kefakirannya lebih ringan, atau lebih berat daripada orang fakir. Hanya saja hukum keduanya adalah satu dalam segala hal. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendefinisikan orang miskin dalam hadits-haditsnya, misalnya beliau bersabda.


“Artinya : Orang miskin bukanlah orang yang berkeliling kepada manusia dan bisa disuruh pulang oleh sesuap makanan, atau dua suap makanan, atau satu kurma,
atau dua kurma. Namun orang miskin ialah orang yang tidak mempunyai kekayaan yang membuatnya kaya, tidak diketahui kemudian perlu diberi sedekah, dan tidak
meminta-minta manusia” [Diriwayatkan Bukhari]



[3] Pengurus Zakat.

Yaitu pemungut zakat, atau orang-orang yang mengumpulkannya, atau orang yang menakarnya, atau penulisnya di dokumen. Petugas Zakat diberi upah dari zakat kendati orang kaya, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.



“Artinya : Sedekah (zakat) tidak halal bagi orang kaya kecuali bagi lima orang petugasnya, orang yang membeli zakat dengan hartanya, orang yang berhutang, pejuang di jalan Allah atau orang miskin yang bersedekah dengannya kemudian menghadiahkannya kepada orang kaya” [Diriwayatkan Ahmad]



[4] Orang-orang yang dibujuk hatinya.

Yaitu orang-orang yang lemah ke-Islamannya dan orang yang berpengaruh di kaummnya. Ia diberi zakat untuk membujuk hatinya dan mengarahkannya kepada Islam dengan harapan ia bermanfaat bagi orang banyak atau kejahatannya terhenti. Zakat juga boleh diberikan kepada orang kafir yang diharapkan bisa

beriman atau kaumnya bisa beriman. Ia diberi zakat untuk mengajak mereka kepada Islam dan membuat mereka cinta Islam.



Jatah ini bisa diperluas diagihkannya kepada semua pihak yang dapat mewujudkan kemaslahatan bagi Islam dan kaum Muslimin, misalnya para wartawan atau penulis.



[5] Memerdekakan Budak.

Yang dimaksud dengan point ini ialah bahwa seorang Muslim mempunyai budak, kemudian dibeli dari uang zakat dan dimerdekakan di jalan Allah. Atau ia mempunyai budak mukatib (budak yang membebaskan dirinya dengan membayar sejumlah uang kepada pemiliknya), kemudian ia diberi uang zakat yang bisa

menutup keperluan pembayaran dirinya, hingga ia bisa menjadi orang merdeka.



[6] Orang-orang yang Berhutang

Yaitu orang-orang yang berhutang tidak di jalan kemaksiatan kepada Allah, Rasul-Nya, dan mendapatkan kesulitan untuk membayarnya. Ia diberi zakat untuk melunasi hutangnya, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.



“Artinya : Meminta-minta tidak diperbolehkan kecuali bagi tiga orang : Orang yang sangat Miskin, atau orang yang berhutang banyak, atau orang yang menanggung diyat (ganti rugi karena luka, atau pembunuhan)” [Diriwayatkan At-Timridzi dan ia meng-hasan-kannya]



[7] Di jalan Allah.

Yaitu amal perbuatan yang mengantarkan kepada keridhaan Allah Ta’ala dan Surga-Nya, terutama jihad untuk meninggikan kalimat-Nya. Jadi penjuang di jalan Allah Ta’ala diberi zakat kendati dia orang kaya. Jatah ini berlaku umum bagi seluruh kemaslahatan-kemaslahatan umum agama, misalnya pembangunan rumah-rumah sakit, pembangunan sekolah-sekolah, dan pembangunan panti asuhan anak-anak yatim. Tapi yang harus didahulukan ialah yang terkait dengan jihad, misalnya penyiapan senjata, perbekalan, pasukan, dan keperluan jihad di jalan Allah Ta’ala.



[8] Ibnu Sabil.

Yaitu musafir yang terputus dari negerinya yang jauh. Ia diberi zakat yang bisa menutupi kebutuhannya di tengah-tengah keterasingannya kendati ia kaya di negerinya. Ia diberi zakat karena ia terancam miskin di perjalanannya dan ini dengan syarat tidak ada orang yang meminjaminya wang yang dapat memenuhi
keperluannya. Jika ia memungkinkan bisa pinjam uang kepada seseorang, ia wajib meminjamnya dan tidak berhak diberi zakat selagi ia kaya di negerinya.



Kemudian, diringkaskan Catatan tambahan dari Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi.



Catatan.

[1]. Jika seorang muslim menyerahkan zakat hartanya kepada kelompok manapun di antara kedelapan kelompok di atas, maka sah. Hanya saja, ia harus memberikannya kepada pihak yang paling memerlukan dan paling besar keperluannya. Jika zakatnya berupa wang yang banyak, kemudian ia membagi-bagikannya kepada masing-masing kelapan kelompok tersebut, maka itu baik sekali.



[2]. Orang muslim tidak boleh memberikan zakatnya kepada orang yang wajib ia nafkahi, misalnya kedua orang tuanya, atau anak-anaknya, dan seterusnya, serta isteri-isterinya, karena ia berkewajiban menafkahi mereka.



[5]. Zakat tidak boleh diberikan kepada orang kafir, atau orang fasik seperti orang yang meninggalkan shalat, orang yang melecehkan syariat Islam, dan lain sebagainya, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Artinya : Zakat diambil dari orang-orang kaya mereka, dan dikembalikan kepada
orang-orang fakir mereka”.


Maksudnya ialah zakat diambil dari orang-orang kaya kaum Muslimin dan dikembalikan kepada orang-orang fakir kaum Muslimin. Zakat juga tidak boleh diberikan kepada orang kaya dan orang kuat yang boleh kerja, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Artinya : Orang kaya tidak mempunyai bahagian terhadap zakat dan juga orang kuat yang boleh kerja” [Diriwayatkan Ahmad]

Maksudnya orang yang boleh kerja sesuai dengan kadar kecukupannya.



[6]. Zakat tidak boleh dipindahkan dari satu negeri ke negeri lain yang jauhnya sejauh perjalanan yang dibenarkan melakukan shalat qashar, atau lebih, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.”Artinya : Zakat itu dikembalikan kepada orang-orang fakir mereka” Para ulama
mengecualikan jika disuatu negeri tidak ada orang-orang fakir atau suatu negeri mempunyai kebutuhan yang sangat besar, maka zakat boleh di pindah ke negeri yang di dalamnya terdapat orang-orang fakir. Tugas ini dilaksanakan imam (pemimpin) atau wakilnya.



[8] Zakat tidak sah kecuali dengan meniatkannya. Jika seseorang membayar zakat tanpa meniatkannya, maka tidak sah, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.”Artinya : Sesungguhnya semua amal perbuatan itu harus dengan niat, dan setiap orang itu sesuai dengan niatnya”.



Jadi orang yang membayar zakat harus meniatkan zakat sebagai kewajiban dari hartanya dan memaksudkannya kepada keridhaan Allah, sebab ikhlas adalah syarat diterimanya semua ibadah, dan karena Allah Ta’ala berfirman.”Artinya : Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus” [Al-Bayyinah : 5]



Lengkapnya silakan baca Minhajul Muslim, hal 406-410, Darul Falah

Rabu, 25 Ogos 2010

RAMADHAN MENJADIKAN KITA SEKUAT BESI ATAU....

Puasa bisa menjadikan seseorang itu sekuat besi. Ampuh dengan segala ujian dan cabaran. Namun besi itu adakah besi waja yang tumpat atau besi kosong yang lohong juga berkarat. Adakala kita dikalahkan dengan asid atau garam yang datang pada waktu ini untuk menguji. Daya ketahanan sesuatu besi seringkali teruji apabila gelora dan badai melanda jua gempa.


Marilah kita membina jiwa yang sekuat besi dalam bulan ini. Agar 11 bulan yang akan datang kita tetap juga kuat dan tahan dengan cabaran.

Gelora ini menjadikan kita bertambah kuat. Gempa itu menjadikan kita bertambah kukuh.

Itulah puasa. Daya tahan fizikal dan mental cukup terserlah. Menjadi orang yang hati waja dalam cabaran perjuangan

Atau pada bulan ini kita hanya mampu menjadi tukang masak sahaja

Selamat berpuasa dan berada pada fasa kedua Ramadhan

Selasa, 24 Ogos 2010

TIDAK WAJAR DOAKAN BUKAN ISLAM DALAM KHUTBAH

Gambar hiasan

Kuala Lumpur 23 Ogos- Demi kemaslahatan umat Islam, amalan mendoakan bukan Islam dalam Khutbah Jumaat tidak wajar dilakukan kerana ia boleh menimbulkan perpecahan dan kegelisahan di kalangan rakyat.
    Ketua Pengarah Jabatan Kemajuan Islam (Jakim), datuk Wan Mohamad Sheikh Abdul Aziz berkata, memang pada asasnya orang Islam diharuskan mendoakan kafir zimmi  tetapi mesti dilakukan pada masa dan tempat yang bersesuaian  supaya tidak mengguris sensitiviti.
    "Jakim ingin merujuk pandangan ulama seperti Imam Nawawi yang menyebut di dalam kitab al-Azkar, harus bagi orang Islam mendoakan kepada kafir zimmi diberikan hidayah petunjuk, kesihatan badan dan seumpamanya.
   "Bagaimanapun, berdasarkan maslahah umat Islam, Jakim berpandangan amalan bacaan doa tersebut mestilah dibuat pada tempat dan waktu bersesuaian supaya tidak menimbulkan sensitiviti di kalangan umat Islam", katanya dalam kenyataan hari ini.
   Jakim merujuk isu teks khutbah Jumaat di beberapa buah masjid di Pulau Pinang yang tidak mendoakan Yang di-Pertuan Agong, sebaliknya digantikan dengan Ketua Menterinya, Lim Guan Eng.
   Tambah Wan Mohamad, khatib bertugas dinasihatkan supaya membaca teks seperti yang disediakan oleh panel teks khutbah yang telah diperakukan oleh pihak berkuasa agama negeri.


Utusan Malaysia 24 Ogos 2010 muka surat 9

Majlis Fatwa Kebangsaan patut tampil jelaskan isu doa

Gambar hiasan



BERDOA dalam khutbah adalah antara rukun bagi khutbah Jumaat. Bagaimanapun doa yang menjadi rukun adalah doa untuk kesejahteraan kaum Muslim dan Muslimat, terutama kepada yang menunaikan fardu Jumaat. Apa yang berlaku di Pulau Pinang dan menjadi kontroversi sekarang ialah; adakah doa dibaca di dalam atau di luar rukun.



Soal salah faham dan tidak faham makna doa tidak timbul kerana doa dibaca dalam bahasa Melayu yang diperakui sendiri oleh khatibnya, Zakaria Ahmad yang mendakwa dengan tujuan supaya Allah memberi hidayah agar Ketua Menteri memeluk Islam dan ia telah pun dilakukan sejak dua tahun lepas di beberapa masjid di Pulau Pinang.



Jika merujuk kepada sirah, Rasulullah SAW sendiri pernah berdoa supaya salah seorang daripada 'hamba' kafir Quraisy yakni antara Umar Ibnu Al-Khattab dengan Abu Jahal supaya memeluk Islam bagi memudahkan tugas-tugas kerasulan baginda. Yang masuk Islam adalah Umar manakala Abu Jahal mati dalam kafir.



Tetapi baginda bukan berdoa dalam khutbah Jumaat. Lagi pun ketika baginda berdoa itu belum ada fardu Jumaat. Mula-mula fardu Jumaat dilakukan oleh baginda ialah pada 12 Rabiulawal 1 Hijrah, bersamaan dengan 24 September tahun 622 Masehi, yakni kira-kira 1,413 yang lampau, ketika baginda masuk ke Madinah ekoran penghijrahan baginda dari Mekah.



Persoalan yang menjadi pertikaian dan perlu dijelaskan dengan hujah hukum sekarang ialah sama ada boleh atau tidak boleh, haram atau halal mendoakan kesejahteraan kepada orang bukan Islam dalam khutbah Jumaat. Ini yang para ilmuwan Islam perlu buat satu keputusan berteraskan hukum bagi panduan awam, bertujuan mengelak daripada berlaku perpecahan sesama Islam kerananya.



Kes yang berlaku di Pulau Pinang pula adalah selepas ribuan tahun tempoh masa Rasulullah SAW berdoa supaya sama ada Umar atau pun Abu Jahal yang masuk Islam serta selepas 1,402 tahun kewafatan baginda, kematian para sahabat dan ratusan tahun selepas para ulama pengasas mazhab menyahut seruan Illahi. Pun begitu baginda ada tinggalkan al-Quran dan Hadis yang mana jika berpegang kepada kedua-duanya tidak akan sesat.



Mufti Perak, Tan Sri Harussani Zakaria menegaskan perbuatan mendoakan rahmat kepada orang kafir adalah haram. Bagaimanapun beliau tidak jelaskan sumber hukum yang dipetik. Bekas Mufti Perlis, Dr. Mohd Asri Zainal Abibidin kata boleh. Tentunya umat Islam yang pro Pas akan tolak pandangan Mufti Perak manakala umat Islam yang pro UMNO pula pasti akan tolak pandangan Dr. Mohd. Asri.



Pemuda UMNO buat laporan polis mengenainya manakala Pemuda Pas pula mempertahankan tindakan khatib. Yang keliru dan haru-birunya orang awam.



Kes tidak akan selesai jika ia asyik berbalas hujah antara dua pihak yang tidak sehaluan dalam semua perkara. Ini masalah hukum, ia tidak boleh diselesaikan melalui saluran politik atau undang-undang sivil.



Saya lebih bersetuju dengan Mufti Kedah Sheikh Muhamad Baderuddin Ahmad yang berpendirian sebaik-baiknya Majlis Fatwa Kebangsaan membuat kenyataan rasmi untuk mengelak isu berkenaan dipolitikkan dengan menampilkan hujah berteraskan hukum sama ada boleh atau tidak boleh, haram atau halal.



Memang bila berkaitan dengan soal hukum, maka Majlis Fatwa Kebangsaan yang patut segera tampil menunaikan tuntutan bila dua puak sesama Muslim bertelagah, damaikanlah kedua-duanya menggunakan orang tengah. Kalau Majlis Fatwa Kebangsaan tidak mampu, maka ia kena diusahakan untuk mendapatkan fatwa daripada tokoh atau badan yang lebih berkelayakkan, termasuk dari luar negara.



Soal yang membabitkan hukum-hakam bukannya boleh dipandang remeh-temeh dan dibiarkan agar ia selesai dengan sendiri. Isi al-Quran dan Hadis perlu digali untuk menemukan hukum. Ia perlu diselesaikan segera supaya orang awam tidak berada dalam keadaan keliru dan tidak timbul sikap berpuak-puak kerananya yang akhirnya akan merugikan ummah.



MUHAMMAD HAFIZUDDIN RAMLI Kota Bharu, Kelantan.

Utusan Online 24 Ogos 2010

Jumaat, 20 Ogos 2010

GREENWICH OBSERVATORY

02 OGOS 2010




FALAK SHARIAH (ASTRONOMY)

GREENWICH OBSERVATORY


Walaupun minggu ini adalah minggu terakhir kami di bumi London, tetapi jadual yang ketat tetap menghambat kami. Hari ini kami ke Greenwich Observatory.

Greenwich Park adalah sebuah bekas taman memburu di Greenwich dan salah satu kawasan hijau tunggal terbesar di London tenggara. Salah satu Taman Diraja di London, dan yang pertama taman tertutup (dalam 1433), meliputi 74 hektar (180 hektar), dan merupakan sebahagian daripada Tapak Warisan Dunia Greenwich. Ini perintah dilihat baik-baik saja di atas Sungai Thames, Pulau Anjing dan Kota London. Taman ini yang buka dari 06:00 untuk pejalan kaki (dan 7:00 untuk lalu lintas) sepanjang tahun dan tutup pada senja.

 
 
 



PRIME MERIDIAN
 
 

Meridian Perdana adalah meridian (garis bujur) di mana longitude ditakrifkan sebagai 0 °.




Meridian Perdana dan sebaliknya meridian 180 (pada 180 ° bujur), yang International Date Line umum berikut, membentuk sebuah lingkaran besar yang membahagi bumi menjadi belahan Timur dan Barat.



Dengan konvensyen antarabangsa, Perdana moden Meridian melewati Royal Observatory, Greenwich (pada 51 ° 28'38 "E 0 ° 00'00 N" / 51,47722 ° N 0 ° E / 51,47722; 0 (Greenwich Observatory) ), di tenggara London, Inggeris, dikenali sebagai Meridian Antarabangsa atau Greenwich Meridian, Meridian Perdana walaupun pada akhirnya berubah-ubah tidak seperti selari lintang, yang ditakrifkan oleh paksi putaran bumi dengan Poland pada 90 ° dan Khatulistiwa pada 0 °.






Secara sejarahnya, pelbagai meridian telah digunakan, termasuk empat yang berbeza melalui Greenwich.





 

HIKMAH DIJADIKAN PUASA PADA SIANG HARI


Amal yang paling utama di sisi Allah itu adalah amal yang paling berat dikerjakan. Baik dilakukan dengan anggota tubuh mahupun dengan yang lainnya. Kerana itulah, Rasulullah SAW bersabda:

AFDHOLUL 'IBAADATI AHMAZUHAA

Artinya : Seutama-utama ibadah itu adalah yang paling berat.

Dalam sebuah riwayat yang lain :

KHOIRUL A'AMAALI AHMAZUHAA

Artinya: Sebaik-baik amal itu adalah yang paling berat.

Kerana suasana malam yang tenang tenteram, di mana manusia dapat beristirehat dengan nyaman, maka Allah tidak mewajibkan puasa itu pada malam hari. Sebab jika puasa itu dilakukan pada malam hari, maka tidak akan ada masyaqqoh yang dikehendaki Allah. Iaitu dengan masyaqqoh yang dengannya diperoleh pahala yang besar dan pengampunan dari Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Mengetahui akan hal ehwal hamba-hambaNya.



Kerana itulah, Allah mewajibkan puasa pada siang hari, di mana puasa itu akan terasa lebih berat oleh badan dan jiwa, supaya pahalanya menjadi lebih besar, lebih-lebih lagi bila puasa itu jatuh pada musim panas. Tidak syak lagi tentu pahalanya lebih besar lagi. Keuntungan itu semua kembali kepada orang yang berpuasa juga, seperti yang disebut dalam salam satu hadis qudsi yang berbunyi :


KULLU 'AMALI IBNI AADAMA LAHU ILLASH SOUMA, FAINNAHU LII WA ANA AJZI BIHI

Artinya: Semua amal anak Adam itu adalah baginya kecuali puasa, kerana sesungguhnya puasa itu adalah untukKu dan Akulah yang mengganjarinya.

Dalam al Badie disebutkan:

Hikmah disyariatkan puasa itu adalah seperti yang kami jelaskan sebelumnya, iaitu untuk mencapai sifat taqwa dan sebagai pernyataan rasa syukur. Dan ini tidak akan diperolehi jika puasa itu dilakukan di waktu malam, kerana hal itu tidak diperolehi kecuali dengan kerja berat dan melawan hawa nafsu, sedang itu tidak terdapat dalam keadaan tidur. Jadi, malam itu tidak tepat untuk berpuasa.


Di petik dari buku KEUTAMAAN DAN HIMAH PUASA RAMADHAN- S.IDRUS

Rabu, 18 Ogos 2010

INTAILAH MALAM AL QADAR PADA SEPULUH YANG AKHIR



Lailatul Qadar


Album : Munsyid : Rabbanihttp://liriknasyid.com



Malam

Lailatul Qadar

Malam Terindah Dari Seribu Bulan

Malam Di Mana Al-Quran Diturunkan



Malam

Laltul Qadar

Malam Ditaburi Rahmat Dan Maghrifahnya

Malam Diberkati Hingga Terbit Sang Fajar



Tiada Tiarai Penghalang

Kurnianya Pasti Bertandang

Mengharum Roma Kerohanian

Unggulnya Dalam Islam



Sucikan Dirimu

Dengan Zikrullah

Terangkat Hijjab

Diampunkan Dosa



Malam

Lailatul Qadar

Malam Terindah dari Seribu Bulan

Malam Di Mana Al-Quran Diturunkan



Malam

Lailatul qadar

Malam Ditaburi Rahmat dan MaghrifahNya

Malam Diberkati Hingga Terbit Sang Fajar



Tiada Tirai Penghalang

Kurnianya Pasti Bertandang

Mengharum Roma Kerohanian

Unggulnya Hanya Dalam Islam



Sucikan Dirimu

Dengan Zikrullah

Terangkat Hijjab Malam Terindah...Lailatul Qadar

Selasa, 17 Ogos 2010

SASARAN KERJA BULANAN (SKB) DAN KEY PERFOMANCE INDEX (KPI)


Allah SWT berfirman dalam surah al Baqarah ayat 185 mafhumnya:

185. (beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

Ramadhan datang untuk kita menilai diri sendiri melalui gerak kerja yang konsisten dan terancang. Kerana itu sebagai kita selalu mengaku sebagai Goverment Servant tetapi sebenarnya lupa kita adalah God Servant. Sebagai kakitangan kerajaan kita mempunyai Sasaran Kerja Tahunan atau SKT dan untuk menilai prestasi kita mempunyai Key Perfomance Index atau KPI. Hari ini selepas sesi mengaji al Quran dan bacaan terjemahan/ulasan 15 minit di JHEAIPP, Pengarah Tuan Hj Sazali telah mengeluarkan idea bagi kita mencapai title Taqwa seperti yang Allah SWT nyatakan dalam ayat 183 surah al Baqarah. Iaitu dengan membuat SKT dan KPI sendiri sebagai hamba yang bertanggungjawab.

Maka marilah kita cuba membuat SKB untuk Ramadhan ini dan menilai KPInya adakah layak kita digelar graduan Taqwa bila selesainya bulan barakah ini.




1-PUASA
                  = 10 PERMULAAN
                     10 PERTENGAHAN
                     10 PENGAKHIRAN

2-BERBUKA

                      =MENEPATI WAKTU
                        TIDAK MEMBAZIR
                        SOLAT MAGHRIB TIDAK TERLEWAT/TIDAK DAPAT DILAKSANAKAN
                        MEMBERI ORANG BERBUKA (JAMUAN DI MASJID/DI RUMAH)
                        BERAPA KALI BERSAMA KELUARGA SENDIRI / IBU BAPA DI KG

3-SOLAT SUNAT TERAWIKH
                                                     = 8 RAKAAT
                                                        20 RAKAAT

4- TADARUS AL QURAN
                                             = BACA TIAP-TIAP HARI BERKUMPULAN / SEORANG TETAPI 
                                                TIDAK KHATAM BULAN INI
                                                BACAAN BERKUMPULAN DAN KHATAM BULAN INI
                                                BACAAN PERSEORANGAN DAN KHATAM BULAN INI

5-SOLAT SUNAT TAHAJUD @ LAIN-LAIN = NYATAKAN

6-BERSEDEKAH @ MENDERMA
                                                         = TERUTAMA HARI JUMAAT (BERAPA RINGGIT DI
                                                             PERUNTUKAN?)

7-BERZAKAT=SUDAH/BELUM

8-BERSAHUR=BERAPA KALI YA DAN BERAPA KALI TIDAK


Sila buatkan kolum dan tandakan sendiri menurut penilaian anda. Nilai diri anda sebelum ianya di nilai dihadapan Tuhan dan tanda-tandakan kebajikan sebelum ianya dinampakkan oleh Tuhan . KPI ini akan bersambung insyaAllah ke tahun depan jika dipanjangkan umur bertemu tamu agung ini. Percayalah kita mampu menjadi orang berTaqwa. Amin

Terima Kasih.