Yang menghina semakin terhina...
Belum pun reda kemarahan umat Islam terhadap penayangan filem
anti-Islam Innocence of Muslims seperti yang disebarkan dalam youtube, kini muncul pula karikatur Nabi
Muhammad dalam keadaan tidak wajar dalam majalah Charlie Hebdo di Perancis. Benar
pada satu sisi, orang-orang jahil dan bodoh di kalangan musuh-musuh Islam akan
sentiasa berusaha memomokkan susuk Baginda Rasulullah SAW dengan pelbagai
penghinaan dan penistaan. Namun pada masa yang sama, mereka tidak boleh menafikan
bahawa cerdik pandai dan intelektual mereka yang benar-benar mengkaji tentang
Nabi Muhammad SAW sendiri tidak mampu menolak keistimewaan dan kehebatan Nabi
Muhammad yang dikeji oleh golongan bodoh itu. Antaranya lihat beberapa
kenyataan orientalis tersohor di bawah:
W. Montgomery Watt, MOHAMMAD AT
MECCA, Oxford, 1953, p. 52.
"Kesanggupannya menempuh tentangan
atas keyakinannya, ketinggian moral para pengikutnya, serta pencapaiannya yang
luar biasa “semuanya menunjukkan integritinya. Menganggap Muhammad sebagai
seorang penipu hanyalah memberikan masalah dan bukan jawapan. Lebih dari itu,
tiada tokoh hebat yang digambarkan begitu buruk di Barat selain Muhammad".
Annie Besant, THE LIFE AND TEACHINGS
OF MUHAMMAD, Madras, 1932, p. 4.
"Sangat mustahil bagi seseorang
yang mempelajari karakter Nabi Bangsa Arab, yang mengetahui bagaimana ajarannya
dan bagaimana hidupnya untuk merasakan selain hormat terhadap beliau, salah seorang
utusan-Nya. Dan meskipun dalam semua yang saya gambarkan banyak hal-hal yang
terasa biasa, namun setiap kali saya membaca ulang kisah-kisahnya, setiap kali
pula saya merasakan kekaguman dan penghormatan kepada sang Guru Bangsa Arab
tersebut."
THOMAS CARLYLE in his HEROES AND
HEROWORSHIP
"Betapa menakjubkan seorang
manusia sendirian dapat mengubah suku-suku yang saling berperang dan kaum nomad
(Badwi) menjadi sebuah bangsa yang paling maju dan paling berperadaban hanya dalam
waktu kurang dari dua dekad. Kebohongan yang dipropagandakan kaum Barat yang
diselimutkan kepada orang ini (Muhammad) hanyalah mempermalukan diri kita
sendiri".
James A. Michener, "Islam: The
Misunderstood Religion," in READER'S DIGEST (American edition), May 1955,
pp. 68-70.
"Muhammad, seorang inspirator
yang mendirikan Islam, dilahirkan pada tahun 570 masehi dalam masyarakat Arab
penyembah berhala. Yatim semenjak kecil dia secara khusus memberikan perhatian
kepada fakir miskin, yatim piatu dan janda, serta hamba sahaya dan kaum lemah.
Pada usia 20 tahun, dia sudah menjadi seorang pengusaha yang berjaya, dan
menjadi pengelola perniagaan seorang janda kaya. Ketika mencapai usia 25, majikannya
melamarnya. Walaupun usia perempuan tersebut 15 tahun lebih tua Muhammad
menikahinya dan tetap setia kepadanya sepanjang hayat si isteri.
Seperti halnya para nabi lain,
Muhammad memulai tugas kenabiannya dengan sembunyi-sembunyi dan ragu-ragu kerana
menyedari kelemahannya. Tapi adalah perintah yang diperolehnya, -dan meskipun
sampai saat ini diyakini bahwa Muhammad tidak boleh membaca dan menulis dan
keluarlah dari mulutnya satu kalimah yang akan mengubah dunia: Tiada tuhan selain
Allah. Dalam setiap hal, Muhammad adalah seorang yang mengedepankan akal.
Ketika puteranya, Ibrahim, meninggal dunia disertai gerhana dan menimbulkan
anggapan ummatnya bahawa hal tersebut adalah wujud rasa perkabungan Tuhan
kepadanya, Muhammad berkata: Gerhana adalah kejadian alam biasa, adalah suatu
kebodohan mengaitkannya dengan kematian atau kelahiran seorang manusia. Saat
setelah ia meninggal, sebahagian pengikutnya hendak memujanya sebagaimana Tuhan
dipuja, akan tetapi penerus kepemimpinannya (Abu Bakar) menepis keinginan
ummatnya itu dengan salah satu pidato keagamaan terindah sepanjang masa: Jika
ada diantara kalian yang menyembah Muhammad, maka ketahuilah bahawa ia telah
meninggal. Tapi jika Tuhan-lah yang hendak kalian sembah, ketahuilah bahwa Ia
hidup selamanya".
Lebih mengagumkan lagi bagaimana
seorang penulis Barat, Micheal H. Hart dalam bukunya The 100: A
Ranking of the Most Influential Persons in History boleh
meletakkan Nabi Muhammad sebagai tokoh nombor satu paling berpengaruh sedangkan
Nabi Isa sendiri diletakkan pada ranking yang
ketiga. Micheal H. Hart menjelaskan alasan pemilihan seperti berikut:
"Jatuhnya pilihan saya kepada
Nabi Muhammad dalam urutan pertama daftar Seratus Tokoh yang berpengaruh di
dunia mungkin mengejutkan sementara pembaca dan mungkin jadi tanda tanya sebahagian
yang lain. Tapi saya berpegang pada keyakinan saya, dialah Nabi Muhammad
satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih kejayaan-kejayaan luar
biasa baik dinilai dari ukuran agama mahupun ruang lingkup duniawi. Berasal-usul
dari keluarga sederhana, Muhammad menegakkan dan menyebarkan salah satu dari
agama terbesar di dunia, agama Islam. Dan pada saat yang bersamaan tampil sebagai
seorang pemimpin tabah, tulen, dan efektif. Kini tiga belas abad sesudah
wafatnya, pengaruhnya masih tetap kuat dan mendalam serta berakar".
Tahukah anda apa agama Micheal H.
Hart? Dia sebenarnya adalah seorang Yahudi Amerika. Benarlah firman Allah SWT dalam
surah al-Baqarah ayat 146 bermaksud:
"Orang-orang (Yahudi dan
Nasrani) yang Kami berikan Kitab itu mengetahui serta mengenalinya (Nabi
Muhammad dan kebenarannya) sebagaimana mereka mengenal anak-anak mereka
sendiri. dan sesungguhnya sebahagian dari mereka berusaha menyembunyikan kebenaran
itu, sedang mereka mengetahui (salahnya perbuatan yang demikian)".
sumber.....
Tiada ulasan:
Catat Ulasan