Qari bersama Tn Hj Yusuff Ahmad, Imam Besar Masjid Negeri Pulau Pinang
Ustaz Ahmad sedang memperdengarkan bacaannya
Ayat dan terjemahan telah dihasilkan oleh Cik Asma,Pembantu Takmir Pulau Pinang
Antara guru Takmir wanita yang hadir
Hayatilah kisah nabi Shaleh a.s dan kaumnya Thamud
SURAH HUD AYAT 61-68
1. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1].
[1] Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah Ini dengan menyebut nama Allah. setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.
61. Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. dia Telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya[726], Karena itu mohonlah ampunan-Nya, Kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)."
[726] Maksudnya: manusia dijadikan penghuni dunia untuk menguasai dan memakmurkan dunia.
62. Kaum Tsamud berkata: "Hai Shaleh, Sesungguhnya kamu sebelum Ini adalah seorang di antara kami yang kami harapkan, apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang disembah oleh bapak-bapak kami ? dan Sesungguhnya kami betul-betul dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap agama yang kamu serukan kepada kami."
63. Shaleh berkata: "Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika Aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan diberi-Nya Aku rahmat (kenabian) dari-Nya, Maka siapakah yang akan menolong Aku dari (azab) Allah jika Aku mendurhakai-Nya. sebab itu kamu tidak menambah apapun kepadaku selain daripada kerugian.
64. Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah, sebagai mukjizat (yang menunjukkan kebenaran) untukmu, sebab itu biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun yang akan menyebabkan kamu ditimpa azab yang dekat."
65. Mereka membunuh unta itu, Maka Berkata Shaleh: "Bersukarialah kamu sekalian di rumahmu selama tiga hari[727], itu adalah janji yang tidak dapat didustakan."
[727] perbuatan mereka menusuk unta itu adalah suatu pelanggaran terhadap larangan nabi Shaleh a.s. oleh sebab itu Allah menjatuhkan kepada mereka hukuman yaitu membatasi hidup mereka Hanya dalam tempo tiga hari, Maka sebagai ejekan mereka disuruh bersuka ria selama tiga hari itu.
66. Maka tatkala datang azab kami, kami selamatkan Shaleh beserta orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat dari kami dan dari kehinaan di hari itu. Sesungguhnya Tuhanmu Dia-lah yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa.
67. Dan satu suara keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di rumahnya,
68. Seolah-olah mereka belum pernah berdiam[728] di tempat itu. Ingatlah, Sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Tsamud.
[728] demikian cepatnya mereka dihancurkan oleh guntur itu, sehingga mereka hancur lebur oleh guntur itu, tanpa bekas, seakan-akan mereka tidak pernah ada.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan