Isnin, 3 September 2012

"Mengapa Aku Mengapa Aku Keluar Dari Syi'ah"--Sayyid Husain Al-Musawi -siri 1






                             Dendam dan sakit hati yang menyelubungi dengankeinginan untuk menonjolkan golongan sendiri membuat kebatilan-kebatilan dimasukkan aliran yang bernama Syi'ah.Semua kepalsuan dan kebohongan diramu atas nama Imam Ali.

       Sayyid Husain Al-Musawi bukanlah nama yang asing di kalangan Syi'ah.Dia adalah ulama besar Syi'ah yang lahir di Karbala dan belajar di Hauzah hingga mendapat gelaran mujtahid.Dia juga mempunyai kedudukan yang istimewa di sisi Imam Ayatullah Khomeini.
     Setelah melalui pengembaraan spiritual yang panjang,dia akhirnya keluar dari Syi'ah,kerana menemukan begitu banyak penyimpangan dan kesesatan.Tulisan ini disarikan dari bukunya,'Mengapa Saya Keluar Dari Syi'ah'.Pertanggungjawabannya untuk Allah dan sejarah sebelum akhirnya dia dibunuh.
     Aku lahir di Karbala,tumbuh di lingkungan orang-orang Syi'ah dan diasuh oleh bapaku,yang taat beragama.Aku belajar dibeberapa  sekolah yang ada di kota hingga menjangkau usia remaja.Kemudian bapaku mengirimkuke sebuah Hauzah,semacam pesantren,di kota ilmu Najaf.Ini merupakan induk kota ilmu,tempat para ulama yang terkenal,menimba ilmu agama,seperti Imam Sayyid Muhammad Ali Husain Kasyif Al-Ghita.Dia adalah tokoh di Kota Ilmu.Semenjak itu aku mulai serius memikirkan masalah ilmu.Aku mempelajari mazhab Ahlul-Bait,tetapi di sisi lain aku mendapat celaan dan serangan terhadap Ahlul-Bait.
     Aku belajar tentang masalh-masalah syari'at untuk beribadah kepada Allah tetapi di dalamnya terdapat nash-nash yang menyatakan kekafiran terhadap Allah SWT."Ya Allah,apakah yang aku pelajari ini?Apakah mungkin ini semua merupakan madzhab Ahlul-Bait yang benar?"
     Sesungguhnya hal ini menyebabkan terpecahnya keperibadian seseorang.Kerana,bagaimana dia menyembah Allah sementara di sisi lain dia kufur kepada Allah?Bagaimana dia mengikuti sunnah Rasulullah sementara di sisi lain dia menyerangnya?Bagaimana dikatakan mengikut ahlul bait,mencintai dan mempelajari madzhab mereka,sementara dia manghina dan mengejek mereka?
     "Turunkan rahmat dan kasih sayangMu Ya Allah.Jika bukan kerana rahmatMu,nescaya aku termasuk orang yang sesat,bahkan termasuk orang yang rugi".
      Aku kembali bertanya kepada diriku,"Apa sikap para tokoh,imam dan orang-orang yang dianggap sebagai ulama?Apakah sikap mereka terhadap hal ini?Apa mereka melihat seperti yang aku lihat?Apakah mereka mempelajari apa yang aku pelajari?"
      Aku butuh seseorang untuk mengadukan semua kebingunganku dan menumpahkan seluruh kesedihanku.Akhirnya aku mendapat petunjuk dengan mendapatkan idea yang bagus,iaitu melakukan study yang komprehensif dan mengkaji lagi semua materi pelajaran yang pernah aku dapatkan.Aku membaca semua yang aku dapatkan dari referensi,baik yang mu'tabar,maupun yang tidak.
     Aku membaca setiap buku yang sampai ke tanganku.Aku merenung untuk mengkaji beberapa alinea dan nash-nash tersebut dan aku komentarkan berdasarkan pemikiran yang ada di dalam otakku.
     Ketika selesai membaca referensi yang mu'tabar,aku mendapatkan sejumlah kertas,lalu aku simpan,semoga pada suatu hari nanti Allah menetapkan suatu keputusan bagiku.
     Aku memohon kepada Allah dalam menjelaskan kebenaran ini.Akan banyak tuduhan,fitnah,dan usaha pembunuhan yang akan ditemui kalau seseorang membuka kesesatan Syi'ah,tapi aku sudah memperhitungkan semua itu,dan hal itu tidak menghalangku untuk melakukannya.
    Orang-orang Syi'ah telah membunuh bapa para pemimpin kami,iaitu Ayatullah Uzhma Imam Sayyid Abul Hasan Al-Ashfani,seorang imam Syi'ah terbesar setelah masa keghaiban imam hingga sekarang.Tidak diragukan lagi bahawa beliau adalah seorang tokoh besar Syi'ah,namun,ketika beliau hendak meluruskan manhaj Syi'ah dan membersihkan khurafat-khurafat yang ada didalamnya,mereka menyembelihnya sebagaimana menyembelih seekor kambing.Sebagaimana mereka juga telah membunuh Sayyid Ahmad Al-Kasrawi ketika ia menyatakan berlepas diri dari penyimpangan-panyimpangan Syi'ah dan hendak meluruskan manhaj Syi'ah,mereka mencincang tubuh Sayyid Ahmad menjadi beberapa potong.
    Masih banyak orang yang mengalami nasib sama kerana keberanian mereka dalam menentang aqidah yang bathil yang dimasukkan kedalammadzhab Syi'ah.Dan mereka juga menghendakki aku mengalami nasib yang sama.Namun hal itu tidak menggetarkanku.Cukup-
lah bagiku untuk menympaikan kebenaran,menasihati saudaraku,memberi peringatan kepada mereka,dan berpaling pada kesesatan.
    Seandainya aku menginginkan kesenangan dunia,mut'ah(nikah kontrak)dan khumus(seperlima harta yang diinfakkan para penganut Syi'ah) telah cukup untuk mewujudkan semua itu,sebagaimana dilakukan orang selain aku yang menjadi kaya di daerahnya masing-masing.Sebahagian mereka menaiki kereta yang paling mewah dengan model paling mutakhir.Tetapi alhamdulillah aku berpaling dari semua itu sejak aku mengenal kebenaran.Menganggap Najis Ahlussunnah
     Keyakinan yang tersebar diantara kami,kalangan pengikut syi'ah adalah pengutamaan terhadap ahlul bait.Madzhab Syi'ah semuanya dilandaskan atas kecintaan kepada ahlul bait.Berlepas diri dari orang awam,iaitu ahlussunnah,berlepas diri dari tiga khalifah dan Aisyah binti Abu Bakar kerana sikap mereka terhadap ahlulbait.
     Yang mengakar didalam akal semua orang Syi'ah,baik yang muda maupun yang tua,orang pandai maupun orang bodoh,lelaki maupun perempuan,adalah bahawa sahabat telah melakukan kezaliman terhadap ahlul bait,menumpahkan darah mereka,dan menghalalkan kehormatan mereka.Yang ditanamkan keyakinan oleh para ulama dan mujtahid Syi'ah adalah bahawa musuh mereka yang terbesar adalah ahlussunnah.Hal itu kerana orang sunni dianggap najisdalam pandangan Syi'ah,hingga kalau dicuci seribu kali pun najisnya tidak akan hilang.
     Hampir semuakitab Syi'ah yang aku pelajari penuh dengan bahasa yang kasar dan diluar akal sehat.Berbagai cacian,umpatan dan kata-kata kotor berhamburan disetiap kitab.Bahkan sering apa yang diungkapkan tidak memiliki logika yang waras.Bacalah Al-Kafi,Nahjul Balaghah,Al Ihtijaj,Rijal Kisyi.
     Jika kita hendakmenelusuri semua yang dikatakan tentang ahlulbait,pembicaraannya akan memanjang.Sebab tidak seorang pun diantara mereka yang selamat dari kata-kata kkotor,kalimat yang buruk,atau tuduhan yang hina.Telah banyak dinisbatkan kepada mereka perbuatan yang tercela.
     Bacalah riwayat ini,"Rasulullah tidak tidur sehingga mencium bahagian depan wajah Fatimah"(Bihar Al-Anwar,43/44).
"Rasulullah menyimpan wajahnya diatas dua payudara Fatimah."(Bihar Al-Anwar 43/78).
Sebuah penistaan yang sangat buruk,bagaimana Rasulullah,yang begitu mulia,melakukan hal yang tidakmasukakal seperti itu.

Nikah Mut'ah
     Nikah mut'ah telah dipraktikkan dengan bentuk yang paling buruk,para wanita telah dihinakan dengan sehina-hinanya.Sebahagian besar merekamemuaskan nafsu berahinya atas nama agama di balik tabir yang bernama mut'ah.
     Mereka telah membawakan riwayat-riwayat yang memberikan motivasi untuk melakukan mut'ah,menetapkan dan memperinci pahalanya,serta hukuman atas orang yang meninggalkannya.Bahkan mereka yang tidak mut'ah dianggap kafir.Ash Shaduq meriwayatkan dari Ash Shadiq,dia berkata,"Sesungguhnya mut'ah adalah agamaku dan agama bapakku.Barangsiapamengingkarinya,bererti dia mengingkari agama kami dan beraqidah selain agama kami."(Man La Yahdhuruhu Al Faqih,3/366).Ini adalah pengkafiran terhadap orang yang menolak mut'ah.

     Untuk menguatkan lagi mut'ah ini,nama Rasulullah pun dibawa-bawa,seperti ditulis dalam Man La Yahdhuruhu Al Faqih,3/366,"Barangsiapa melakukan mut'ah dengan seorang wanita,dia akan aman dari murka Allah,Yang Maha Memaksa.Barangsiapa melakukan mut'ah dua kali,dia akan dikumpulkan bersama orang-orang baik.Barangsiapa melakukan mut'ah tiga kali,dia akan berdampingan denganku di syurga."
     Semangat kata-kata inilah yang mendorong para ulama kota ilmu Najaf,wilayah para imam,melakukan mut'ah dengan banyak wanita.Seperti ulama Sayiid Shadr,Barwajardi,Syairazi,Qazwani,Sayyid Madani,dan banyak lagi yang lainnya.
     Semaklah riwayat ini.Dari Sayyid Fathullah Al KAsyani,meriwayatkan dalam tafsir Manhaj Ash-Shadiqin,dari Nabi SAW,sesungguhnya beliau bersabda,"Barangsiapa melakukan mut'ah satu kali,darjatnya seperti Husain AS;yang melakukan dua kali,darjatnya seperti Hasan AS;yang melakukan tiga kali,darjatnya sama dengan Ali Bin Abu Talib;dan barangsiapa melakukan mut'ah empat kali,darjatnya sama seperti darjatku".
     Sungguh tidak masuk akal.Katakanlah jika ada seorang laki-laki jahat melakukan mut'ah sekali,darjatnya sama dengan Husain AS;lalu mut'ah dua kali,naik lagi darjatnya.Semudah itu??Apakah kedudukan Rasulullah SAW dan para imam sehina itu??Walau orang yang melakukan mut'ah telah sampai pada darjat kaeimanan yang tinggi,apakah darjatnya seperti darjat Husain,saudaranya,bapanya,atau datuknya?


sumber.... 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan